Teknologi
Informasi dan Komunikasi adalah salah satu sarana yang dapat memudahkan
dalam pencarian informasi serta memudahkan pula dalam berkomunikasi. Teknologi
komunikasi adalah nilai-nilai sosial yang digunakan individu untuk mengumpulkan,
memproses dan bertukar informasi dengan individu lainnya. Selanjutnya, yang
lebih penting adalah sifat dan bagaimana fungsinya bagi sebagian besar orang
untuk bertukar informasi.
Pemanfaatan
teknologi informasi, media, dan komunikasi telah mengubah baik perilaku
masyarakat maupun peradaban manusia secara global. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi tanpa
batas (borderless) dan menyebabkan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya secara
signifikan berlangsung demikian cepat. Teknologi Informasi saat ini menjadi
pedang bermata dua karena selain memberikan kontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana
efektif perbuatan melawan hukum.
Namun
dalam kenyataannya sering kali teknologi informasi dan komunikasi ini disalah gunakan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan. Terutama
dengan perkembangan teknologi yang pesat, seharusnya diiringi dengan etika dalam
berkomunikasi. Etika diperlukan untuk menghindari penyalahgunaan teknis yang
dapat merugikan orang atau bahkan sekelompok orang.
Dalam
praktiknya, etika berasal pengguna teknologi itu sendiri. Pengguna teknologi
seharusnya adalah orang yang bijak dan arif. Pengguna dapat mengerti tentang
teknis yang lebih memberi manfaat. Untuk menghindari pelanggaran dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, maka perlu diterapkan etika.
Untuk
itu penulis mencoba membahas keterkaitan antara kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi dengan pelanggar etika dalam penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi, seperti hecker dan cracker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar