Begitu
banyak pengertian hacker dalam setiap artikel atau media. Bagi masyarakat awam,
hacker adalah orang jahat dan suka merusak. Hacker memiliki konotasi
negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah hacker dan
cracker. Banyak orang memahami bahwa hacker-lah yang mengakibatkan
kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing),
menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lainnya. Padahal arti sebetulnya
hacker adalah tidak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang.
Kata
bahasa Inggris “hacker” pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk
menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu
membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.
Hacker adalah orang yang memperlajari, menganalisa, memodifikasi, menerobos
masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau
dimotivasi oleh tantangan.
Hacker
menurut Eric Raymond, penyusun The
New Hacker’s Dictionary (MIT Press, 1994) yaitu, “Sebagai programmer
yang pandai. Sebuah hack yang baik adalah solusi yang cantik kepada masalah
programming dan “hacking” adalah proses pembuatan-nya”.
Pengertian
hecker juga dikemukakan oleh Brian Harvey, Universitiy of California, Berkeley,
dari istilah hacker MIT tua, yaitu:
Tindakan
menulis ulang sebuah program atau bagian dari program untuk
dijalankan
di daerah memori yang lebih kecil. Mungkin juga berarti
mengubah
kode untuk menghapus bagian yang tidak terpakai dan mencoba
untuk
meningkatkan kecepatan berjalan.
Banyak dari
lingkungan masyarakat yang sering salah paham tentang hacker, menganggap bahwa
istilah hacker dan cracker adalah satu pengertian alias sama. Konotasinya
hampir kebanyakan adalah negatif dan jahat. Padahal, tidak semua hacker seperti
itu, ada juga beberapa diantara hackers yang memiliki jasa yang bersar karena
menyelamatkan atau memperingatkan suatu sistem di Internet, sehingga pemilik
sistem menyadari kelemahannya.
Cracker
adalah sebutan untuk mereka yang masuk ke sistem orang lain dan
cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-byass
password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan
komputer, men-deface (merubah tampilan halaman muka web) milik orang lain
bahkan hingga men-delete data orang lain, juga mencuri data.
Menurut
Teguh Ramadhan (2004), mengemukakan bahwa “Para cracker ingin segala sesuatunya
yang dikuasainya disimpan dalam piringan hitam. Mereka tidak mencari informasi
unutk diri mereka dan tergantung siapa saja yang memberikannya ke mereka.
Mereka inilah kaum wanna-be”.
Lebih
mendalam tentang cracker adalah seseorang yang berusaha untuk menembus sistem
komputer orang lain atau menerobos sistem keamanan komputer orang lain untuk
mendapatkan keuntungan atau melakukannya sebagai suatu tindakan kejahatan.